Kamis, 13 September 2012

MEDIA DAN BAHASA ANAK MUDA


Bahasa merupakan alat dari komunikasi yang berfungsi menyampaikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa, transfer informasi antar individu dan kelompok dapat terjadi.  
Sudaryono menyatakan, “Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.”
Mc Carthy menyatakan, “Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir”
Dari kedua teori tersebut dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dan dibutuhkan oleh individu untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Manusia membutuhkan bahasa agar dapat berinteraksi, beradaptasi, dan berkomunikasi dengan individu, kelompok, serta elemen-elemen sosial lain yang ada dalam masyarakat. Dengan demikian, penguasaan bahasa secara baik dan benar menjadi syarat bagi setiap individu dalam masyarakat, karena bahasa merupakan salah satu kunci untuk menciptakan pengertian dan hubungan baik antar elemen masyarakat. Di samping itu, bahasa merupakan sarana terciptanya arus informasi sehingga ketidakmampuan seseorang untuk berbahasa secara komunitatif, baik, dan benar dapat menjadi penghambat baginya untuk maju dan berkembang.
Disamping fungsinya sebagai alat komunikasi, bahasa dapat juga dikatakan sebagai identitas suatu bangsa, karena eksistensi suatu bahasa tidak pernah lepas dari sejarah dan kultur budaya yang dimiliki oleh masyarakat bangsa tersebut. Demikian pula halnya dengan Bahasa Indonesia, yang merupakan identitas bagi Bangsa Indonesia. “Kami putra dan putri Indonesia, menjujung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.” Ikrar ketiga Sumpah Pemuda ini menjadi pertanda bahwa Bahasa Indonesia lahir dari perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan persatuan rakyat Indonesia yang plural dan multietnis. Pada masa penjajahan Indonesia hingga awal kemerdekaan, Bahasa Indonesia memiliki peran yang cukup besar dalam perjuangan rakyat. Bahasa Indonesia memudahkan rakyat dalam melakukan kerjasama antar daerah, melakukan koordinasi, serta membangun strategi untuk melawan penjajah. Dengan demikian dapat dilihat bahwa peran bahasa sangatlah besar dan sangat dibutuhkan keberadaannya agar komunikasi dan transfer informasi dapat terjadi.
Dewasa ini, Bahasa Indonesia telah menjadi mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, yang kemudian pada akhir tahun diujikan secara nasional. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia ternyata masih belum sepenuhnya dikuasai oleh para peserta didik.
Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa salah satu kegagalan siswa SMA pada ujian nasional tahun 2012 adalah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Data tersebut membuktikan bahwa kemampuan teoretis Bahasa Indonesia yang dimiliki oleh para peserta didik masih rendah dan belum mencapai target yang diharapkan oleh Mendikbud. Fenomena ini menarik, mengingat Bahasa Indonesia telah dipelajari oleh para peserta didik sejak Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.
Berbagai penjelasan telah mengungkap akar permasalahan dari fenomena ini. Misalnya, minat membaca yang rendah di kalangan siswa, suasana pembelajaran di kelas yang kurang kondusif, pelajaran Bahasa Indonesia yang dirasa membosankan bagi siswa, fasilitas perpustakaan yang tidak mendukung, serta kebiasaan menulis yang tidak dibina dengan sungguh-sungguh hingga pada akhirnya ditinggalkan. Namun, yang menarik dari fenomena ini adalah: Bagaimana masalah ini dapat terjadi di tengah-tengah kemajuan media informasi dan komunikasi, yang sejatinya justru dapat mendukung dan memfasilitasi sarana belajar siswa?
Di era modern ini, media tidak lagi sekedar menjadi sumber informasi mengenai berita terkini. Akan tetapi, media juga menjadi sarana hiburan atau bahkan wadah untuk mengisi waktu luang. Media komunikasi menarik banyak perhatian anak muda sehingga dunia anak muda kini banyak terisi oleh aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan media komunikasi, mulai dari kegiatan social-media hingga kegiatan belajar dan mengumpulkan materi untuk kebutuhan akademis. Semakin hari, aktivitas anak muda tampak semakin dekat dan bergantung pada fasilitas-fasilitas media. Didukung oleh keberadaan gadgets berteknologi canggih dengan variasi features yang ada, akses media menjadi sangat mudah bagi para pemakainya. Arus informasi dan komunikasi di lingkungan anak muda kini menjadi lebih cepat dan dinamis.
Sayangnya, dalam media terdapat konten-konten bahasa yang tidak selalu sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar. Tanpa disadari, bahasa yang tidak baku tersebut diserap, dihafal dan tidak jarang dipahami oleh para pendengar/penonton sebagai bahasa yang baku. Yang mengkhawatirkan adalah bahwa hal tersebut dapat melemahkan kepekaan para pendengar/penonton terhadap aturan-aturan bahasa yang sebenarnya berlaku. Dalam hal ini, penggunaan bahasa yang tidak baku tersebut berpengaruh terhadap penguasaan bahasa anak muda.
Anak muda sebagai konsumen media menjadi korban terpaan arus media. Intensitas penggunaan dan akses media yang tinggi menjadikan anak muda menerima terpaan arus pengaruh media secara intensif. Dalam hal ini, pengaruh yang dimaksud secara khusus adalah pengaruh bahasa yang tidak baku. Akibatnya, penggunaan bahasa yang tidak baku menjadi semakin marak di kalangan anak muda. Kebiasaan menggunakan bahasa yang tidak baku nantinya dapat menjadi penghambat bagi mereka di dunia akademis, khususnya ketika dihdaruskan menulis karya akademis atau melakukan presentasi di hadapan forum yang formal.
Fenomena ini merupakan sebuah pelajaran dan tantangan bagi dunia pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan Bahasa Indonesia. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah seharusnya dapat mengimbangi pengaruh-pengaruh bahasa media yang kian populer saat ini. Untuk itu, dibutuhkan solusi yang cerdas agar pembelajaran bahasa di sekolah menjadi lebih menarik dan dapat menggugah kesadaran berbahasa para peserta didik. #bridgingcourse04


Referensi:
-          http://edukasi.kompas.com/read/2012/05/25/06542164/Banyak.Siswa.Tidak.Lulus.Bahasa.Indonesia    à 9 september 2012, pukul 12.53 AM
-          http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda   à 8 september 2012, pukul 11.51 PM
-          http://carapedia.com/pengertian_definisi_bahasa_menurut_para_ahli_info494.html   à 8 september 2012, pukul 1.04 AM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar