Sabtu, 22 September 2012

KONTAK MATA SEBAGAI KOMUNIKASI NON-VERBAL


“Mata tidak pernah berbohong.” Ungkapan ini cukup terkenal di masyarakat. Sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa kejujuran dan ketulusan seseorang dapat dilihat dari sinar matanya. Bahkan ada juga orang-orang yang beranggapan bahwa memang sejatinya hanya matalah yang dapat berkomunikasi  secara apa adanya. Mungkin benar demikian adanya, tatapan mata seseorang dapat berpengaruh pada kepercayaan dan keterbukaan sang lawan bicara. Pada kenyataannya, telah terbukti dari beberapa riset terdahulu bahwa dalam sebuah percakapan 50-60% dari keseluruhan perilaku non-verbal yang ditunjukkan adalah kontak mata, sehingga pesan-pesan tertentu dalam sebuah percakapan dapat tersampaikan melalui sebuah tatapan mata.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa kontak mata adalah sebuah cara untuk melakukan komunikasi. Ada banyak cara dan media yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Berdasarkan teori yang ada, dikenal ada dua jenis cara berkomunikasi, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Komunikasi verbal adalah jenis komunikasi yang menggunakan simbol-simbol verbal, baik secara lisan maupun tertulis.  Sedangkan komunikasi non-verbal merupakan bentuk komunikasi yang tidak disampaikan melalui kata-kata.
Kontak mata, juga dikenal dengan sebutan okulesik, adalah salah satu bentuk dari jenis komunikasi non-verbal. Melalui kontak mata, seseorang (pengirim pesan) dapat menyampaikan informasi atau pesan kepada orang lain (penerima pesan). Kontak mata tergolong dalam komunikasi non-verbal karena transmisi pesan yang terjadi melalui kontak mata tidak menggunakan simbol-simbol verbal.  Namun kemudian bagaimana suatu tatapan mata dapat diterjemahkan menjadi sebuah pesan dengan makna tertentu? Dan apakah makna yang ditangkap oleh seseorang  selalu sama dengan pesan yang dikirim oleh sang pengirim pesan?
Tatapan mata seseorang dapat menceritakan bagaimana kondisi pikiran dan perasaan yang sedang dimilikinya. Layaknya pemancar sinyal, tatapan mata seakan mengirimkan sinyal-sinyal yang kemudian ditangkap oleh sang lawan bicara sebagai sebuah data. Lalu dengan sendirinya data tersebut  diterjemahkan oleh sang lawan bicara menjadi sebuah informasi mengenai keadaan sang komunikator. Sinyal yang terkirim tidak selalu hanya dapat ditangkap oleh seorang lawan bicara saja, melainkan juga dapat tertangkap oleh orang-orang sekitar yang kebetulan pada saat itu ada di sekitar dan menangkap tatapan orang tersebut.
Ketika  seseorang menangkap sebuah tatapan mata, tidak selalu arti yang ditangkap oleh orang tersebut sama dengan informasi yang sebenarnya hendak disampaikan oleh orang yang mengawali kontak mata. Hal ini salah satunya disebabkan oleh adanya perbedaan dalam ‘database’ dan proses penerjemahan yang dimiliki oleh setiap individu. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor subyektif, seperti kepribadian, cara berfikir, kondisi emosi yang sedang dialami, sudut pandang pemikiran, atau bahkan strata sosial dalam masyarakat. Kesalah-pahaman dapat terjadi ketika tatapan dari salah satu pihak yang  saling berkontak mata merefleksikan ungkapan-ungkapan yang kurang jelas atau multi-tafsir.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita kenali beberapa perilaku dan cara-cara orang berkontak mata. Di antara perilaku kontak mata tersebut terdapat ungkapan-ungkapan mata yang dapat terbaca dengan jelas. Misalnya, mata melotot. Mudah dipahami bahwa seseorang yang sedang melotot dengan tatapan terpana pada suatu benda atau orang lain sedang mengalami keterkejutan atau kemarahan.  Contoh lain adalah sikap memutarkan pupil mata, sebagai pertanda bahwa orang tersebut sedang menganggap suatu hal remeh dan tidak terlalu penting. Kemudian tatapan ke bawah, sebuah isyarat bahwa seseorang sedang malu, merasa tidak nyaman, atau takut.  Seseorang yang membuang pandangan/tatapannya dari orang lain menjadi tanda bahwa orang tersebut sedang tidak ingin berurusan dengannya. Lalu sikap seseorang yang melirik secara tajam melalui sudut mata menunjukkan adanya sikap curiga dan tidak percaya.
Disamping tatapan mata yang mudah terbaca, ada juga sikap-sikap yang sedikit sulit untuk diungkapkan. Terkadang  satu tatapan mata bahkan dapat memiliki penafsiran yang berbeda dan saling berlawanan maknanya. Contohnya, tatapan yang kosong, tatapan datar, sikap memalingkan pandangan, mata yang berkedi-kedip, atau sekedar tidak fokus melihat pada satu objek. Orang yang tatapannya datar dapat diartikan sebagai orang yang sedang bosan dan tidak acuh terhadap keadaan. Akan tetapi tatapan yang datar ini dapat juga disangka sebagai ekspresi dari perasaan yang sedih,  sedang mudah tersinggung, atau bahkan sedang melawan.
Setiap ungkapan yang terpancar dari mata seseorang juga diperjelas oleh kerutan-kerutan mata dan tarikan otot-otot wajah. Ekspresi wajah memudahkan kita dalam membaca hal yang secara nonverbal sedang berusaha diungkapkan oleh seseorang.
Pemahaman setiap orang mengenai satu tatapan mata dapat berbeda dengan org lain. Sayangnya, pesan-pesan yang tersirat melalui kontak mata kadang teraabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Padahal memperhatikan kontak ini penting, agar kita bisa memiliki patokan dan batasan dalam bersosialisaasi dengan masyarakat. Jika tidak, hal ini dapat menyebabkan kesalah-pahaman dan miss komunikasi.
Komunikasi melalui kontak mata memang lebih sulit untuk dipahami dan dikuasai, namun kontak mata bukanlah sumber kesalah-pahaman. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa tatapan seseorang dalam sebuah kontak mata dapat menyebabkan adanya penafsiran ganda terhadap pesan yang ditransmisikan, Dengan demikian, agar dapat memahami apa yang sebenarnya sedang disampaikan, pihak-pihak yang berkaitan harus menafsirkan sinyal-sinyal yang ditangkap secara tidak tergesa-gesa, agar tidak menimbulkan kesalah-pahaman. Selain itu juga diperlukan penilaian yang objektif dalam memaknai suatu tatapan mata. Hal ini untuk menghindari dan meminimalisir kesalah-pahaman yang disebabkan oleh subyektifitas diri dan sudut pandang yang hanya sepihak. #bridgingcourse05

Referensi:
-          id.wikipedia.org/wiki/Kontak_mata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar